Kecanduan Game Online
Produk game adalah produk
yang cukup menarik untuk di konsumsi
dan sebagian pengkomsumsinya adalah anak-anak dan remaja. Game ini memberikan daya magnet yang dapat menarik
semua orang agar mengkomsumsinya. Tema yang kuat, gambar menarik serta tantangan yang beragam merupakan
muatan game yang dapat membius penggemarnya. Walaupun sebagaian besar penggemar game adalah
generasi muda namun mereka masih melakukan
kegiatan belajar, mengerjakan tugas sekolah,
dan kegiatan lain dilakukan seperti biasa. Tampaknya game tidak secara langsung
memberikan pengaruh kecanduan
pada pemain game. Namun pada dasarnya
daya pikat game memang dapat membuat seorang
anak dapat menjadi kecanduan.[1]
Dampak –
Dampak Game Online
Game Online selalu diyakini memberikan pengaruh negatif kepada para pemainnya. Hal ini terutama
karena sebagian besar game yang adiktif dan biasanya
tentang kekerasan pertempuran dan berkelahi. Mayoritas orang tua dan media berpikir dan percaya bahwa permainan merusakan otak anak-anak dan mempromosikan kekerasan di antara mereka. Namun, banyak psikolog, pakar anak,
dan para ilmuwan percaya bahwa permainan
ini sebenarnya bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak. Jadi, dapat disingkatkan bahwa terdapat dampak positif dan negatif
bermain game online terhadap
para gamernya.
Dampak Positif Game Online
a.
Membuat Orang Pintar
Dr. Jo Bryce dari Manchester University telah
membuktikan game membuar
orang menjadi pintar.
Di dalam penelitian tersebut,
bahwa pemain game yang bermain game 18 jam perminggu akan memiliki
koordinasi yang baik antar tangan dan mata, bila di bandingkan setara dengan kemampuan atlet. Ja juga menambahkan bahwa gamer memiliki daya konsentrasi yang tinggi sehingga mampu menuntaskan bebearap tugas.
b.
Meningkatkan Ketajaman Mata
Para peneliti yabg berasal dari Rochester
University mengungkapkan bahwa anak-anak
yang memainkan game begenre kekerasan secara teratur memiliki ketajaman mata yang lebih
cepat daripada mereka yang tidak
terbiasa dengan
joypad. Perkembangan yang lain ikut terpengaruh adalah
perkembangan motorik dan perkembangan kognitif. Anak yang bermain
game dengan tangkas akan merangsang sistem motorik berkembang
sesuai dengan gerakan
yang dilibatkan. Di dalam perkembangan kognitif, anak akan
mampu mengatasi perubahan
dari waktu ke waktu.
c.
Rajin Membaca
Ada pernyataan bahwa video game diciptakan bukan untuk
menggatikan buku. Namun pernyataan tersebut disangkal oleh seorang psikolog yang berasal
dari Finland University. Beliau mengatakan bahwa konten dari video game sangat membantu anak-anak untuk meningkatkan kemampuan membaca.
Adapun game yang dimaksud
adalah game bergenre
Role Playing game (RPG), yang berasal dari dialog-dialog seperti yang terdapat pada game Final Fantasy
dan Game Phantasy Star. Adapun manfaat
yang lain adalah
mampu memacu otak anak untuk
mencerna cerita serta memberuikan pengaruh terhadap perkembangan bahasa.
Karena anak menjadi
terbiasa mendengar, membaca kosakata, dan mengucapkan kata baik bahasa asing dan bahasa lokal.
d.
Memulihkan Kondisi Tubuh
Pelatihan fisik yang dilakukan secaraberulang-ulang membantu
dalam terapi fisik bagi penderita
luka bakar. Bantuan
tersebut sebagai pembentukan otot dan
pemulihan kondisi
tubuh. Selain penderita luka bakar, anak-anak
yang yang terkena penyakitdiabetes juga dapat diberikan
pelatihan ini karena memengaruhi perubahan
saraf otaknya. Hal ini seperti diutarakan oleh Dr. Mark Griffiths dari Nottingham Trent University, melakukan
penelitian mengenai manfaat game dalam terapi
fisik.
e.
Mengenal Teknologi Baru Dari Sebuah Game
Pemain game yang getol pasti mengetahui bahwa konten
dari konten game disesuaikan dengan keadaan
sekarang. Pada dasarnya, game dengan konten
baru muncul ketika sedang terjadi tren tertentu.
sebut saja ketika piala dunia,
maka game dengan konten sepak
bola segera muncul dipasaran dengan memuat kesebelasan yang berasal dari peserta piala dunia. Bukan
suatu rekayasa dengan tampilan yang realistis.
f.
Meningkatkan Kecepatan Dalam Mengetik
PC game yang dikendalikan keyboard komputer
juga membawa dampak positif bagi pemainnya terutama meningkatkan kecepatan dalam mengetik.
Apalagi jika Anda memainkan
game online dima Anda dapat berkomunikasi dengan pemain
lain dengan mengetik
kata atau kalimat. Maka Anda akan dituntut
mengetik secara cepat sekaligus mengendalikan game. Dengan dampak
itu maka logika Anda dalam berfikir
juga mengalami perkembangan.
g.
Relaksasi
Para peneliti di Indiana University membuktikan bahwa bermain game dapat mengendurkan ketegangan uratsaraf. Ketegangan akan mengendur
apabila game digunakan sebagai tempat pelampiasan. Pelampiasan dalam membuang
segala kejengkelan yang menimpa
individu. Jika Anda termasuk orang
yang cepat terbakar
amarag, maka dapat melampiaskan dengan bermain
game online bergenre
kekerasan atau perang. Dengan demikian maka perilaku agresi Anda tersalurkan tanpa harus menyakiti
orang lain. setelah memainkanny Anda pun akan merasa lega.
Dampak Negatif
a.
Kecanduan dan Ketergantungan
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, bermain
dengan frekuensi
yang besar dapat memberikan efek samping kecanduan dan kebergantungan. Adapun akibat yang dimunculkan
individu akan
ditantang terus menerus untuk menekuninya. Bila anda memainkan
game yang membutuhkan konsentrasi, maka dampak psikologis yang dirasakan
adalah Anda akan merasa penasaran
sehingga mengabaikan apa saja demi memenangkan permainan itu. Kalau hal ini terjadi
pada anak-anak, biasanya mereka menjadi
malas untuk melakukan
aktivitas lain seperti mandi, makan,
bahkan belajar demi sebuah kemenangan
game.
b.
Menggangu Kesehatan
Akibat secara tidak langsung dalam jangka panjang yakni masalah
kesehatan. Daya tahan tubuh menjadi lemah karena frekuensi berlebihan
di layar terpaku
sambil memaikan keybord komputer
bahkan melupakan jam makan. Menurut Erin (2012), game online maupun offline dapat mengganggu kesehatan salah satunya adalah kesehatan mata.
Paparan
yang terlalu sering terhadap
gadget, smart phone,
computer tablet,
layar video game, layar computer
juga akan berakibat mata jarang
berkedip. Hal ini akan mengakibatkan mata menjadi kering dan terkadang kepala pusing. Tak jarang
dialami oleh anak-anak menderita rabun jauh pada usia dini akibat
paparan computer tablet dan video game masa kini.
c.
Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang timbul akibat karena adanya ketidakpuasan
terhadap sebuah harapan. Pada dasarnya setiap aksi membutuhkan tindakan dari si pemain untuk mencapa
kemenangan, yang sering
kali pula diperlukan alasan
tertentu sebagai reaksinya. Seorang
anak yang sangat maniak bermain game dengan intensitas tertentu dapat menimbulkan dampak psikologis sebuah ilusi yakni tidak dapat membedakan
mana perilaku yang benar atau sesuai dengan norma kehidupan
nyata. Sebab terbayang
akan perilaku tokoh dalam game. Para peneliti
telah memberikan pendapat bahwa dalam bermain game membutuhkan pengulangan dalam mencapai
tujuan agar bisa menang
serta mendapat nilai tertentu. Kemudian, game juga akan membentuk
pola pikir prilaku menyimpang, baik itu disadari maupuntidak
disadari. Dari sisi konten, game yang bergenre kekerasan dan perang menampilkan adegan
pembunuhan, penembakan, dan perkelahian.
d.
Isolasi Sosial
Anak begitu betahnya ketika sudah bermain game. Sehingga orang lain tidak bisa menggangunya dan juga menutup
diri terhadap apa yang terjadi
disekitarnya. Adapun efek yang ditimbulkan dapat menggangu
kejiwaannya dalam hubungan
dengan teman sebanyanya
dan orang disekitarnya pun merasa terganggu. Karena
game yang dimainkan
sangat bersifat individual, hanya dapat dilakukan
sendiri tanpa melibatkan orang lain. biasanya jenis game yang dimainkan secara
online dengan internet.
e.
Intimidasi Gender
Adapun karakter dalam permainan game kadang
bersifat antagonis, sehingga menunjukkan kekerasan dan melontarkan kata-kata
kasar. Namun bisa juga muncul penggabungan dua karakter
seperti dalam game Tomb raider dengan bentuk kompetisi, peperangan, serta petualangan. Di dalam game tomb raider itu pula, tokoh wanitanya digambarkan sebagai seorang
ahli dalam bela diri dan sering
kali berkata kasar. Adanya karakter
seperti ini dapat memberikan contoh yang buruk bagi anak-anak
terutama indentifikasinya terhadap wanita.
f.
Kekerasan
Karena seringnya individu memainkan game yang bertemakan kekerasan maka akan berpengaruh terhadap pandangan kekerasan
dikehidupan nyata. Lambat laun akan mengikis
pandangan norma sehingga memotivasi untuk melakukan
tindakan kekerasan di kehidupan nyata. Hal ini sesuai
yang diuangkapkan oleh anderson, seorang
penelitri yang berasal
dari lowa State University. Ia menyatakan
bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan para pelajar
SMP dan SMA terbukti karena bermain game offline maupun online bertemakan kekerasan. Anderson menemukan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain
game pada masa masa lalu dapat dihubungakan dengan nilai akademik lebih rendah
di tingkat peguruan tinggi.
[1] Tridhonanto & Beranda
Agency. 2011. Optimalkan Potensi Anak Dengan Game. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
[2] Tridhonanto &
Beranda Agency. 2011. Optimalkan Potensi Anak Dengan Game. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
[3] Tridhonanto &
Beranda Agency. 2011. Optimalkan Potensi Anak Dengan Game. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.